Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Kamis, 07 Februari 2013

MENDESAIN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RPP


MENILIK KEMAMPUAN GURU DALAM MEMFORMULASIKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
                    
Tiga kemampuan yang mutlak harus dikuasai guru dalam mengelola pembelajaran yang berimbas terhadap peningkatan mutu hasil belajar peserta didik. Ketiga kemampuan tersebut, yakni: (1) Kemampuan menyusun desain/ rencana pembelajaran, (2) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran yang aktif dan efektif, (3) Kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar.


Salah satu kemampuan guru dalam menyusun desain pembelajaran yang dianggap sangat penting adalah kemampuan memformulasikan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disusun guru sangat mempengaruhi tingkat kualitas, dan kuantitas hasil belajar yang dicapai peserta didik. Jika tujuan pembelajaran disusun guru secara efektif (sesuai dengan ketentuan penyusunan tujuan) maka hasil belajar peserta didik pun peluang lebih berkualitas semakin terbuka lebar. Tetapi sebaliknya, jika guru dalam menyusun tujuan pembelajaran tidak efektif (tidak sesuai ketentuan) maka hasil belajar yang akan dicapai peserta didikpun tidak akan optimal.



Berikut ini, penulis akan kemukakan memformulasikan tujuan pembelajaran yang efektif menurut para ahli dan sesuai ketentuan Standar Proses (Permendiknas No. 41/2007).
1. Menurut Standar Proses menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran harus menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
2. Menurut ahli pendidikan sedikitnya 5 syarat utama dalam menyusun tujuan pembelajaran, yakni: (1) harus nampak tindakan guru/prosesnya, (2) adanya audien (siswa), (3) adanya Behavior (kemampuan yang dapat diukur), (4) adanya Conten (isinya), dan Deegree (ukuran kualitas/penguat).
3. Jika tujuan pembelajaran lebih dari satu, maka disusun dari yang mudah ke sukar, dari sederhana ke rumit/kompleks. Jika kemampuan kognitif yang dituju, maka diurutkan mulai dari C1 (ingatan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), C4 (analisis), C5 (sintesis), C6 (evaluasi).
4. Tujuan pembelajaran sebaiknya jangan hanya kemampuan kognitifnya saja tetapi sikap (afektif), dan keterampilannya (psikomor) sangat penting pula disusun.



Secara sederhana, penulis menyusun tujuan pembelajaran di bawah ini, mudah-mudahan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.
A. Indikator Pencapaian Tujuan
    1. menyebutkan pengertian simbiosis (C1)
    2. menyebutkan 3 jenis simbiosis (C1)
    3. memberi contoh simbiosis mutualisma (C2)
    4. memberikan contoh salah satu manfaat simbiosis mutualisma dalam kehidupan
        (C3)
B. Tujuan Pembelajaran
     Aspek Kognitif 
    1. Melalui tanya jawab (proses), siswa (A) dapat menyebutkan (B)
        pengertian simbiosis (C) dengan kalimat yang runtut (D)
    2. Melalui pengamatan gambar, siswa dapat menyebutkan 3 jenis simbiosis
        dengan tepat.
    3. Melalui diskusi, siswa dapat memberikan contoh simbiosis mutualisma
        dengan tepat.
    4. Melalui diskusi, siswa dapat memberikan salah satu contoh manfaat
        simbosis mutualisma dengan benar.



     Aspek Afektif
     Melalui pengamatan siswa dapat:
     1. menunjukkan sikap disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
     2. menunjukkan sikap menghargai terhadap pendapat orang lain.



     Produk
     Melalui pemberian tugas, siswa dapat menyusun klipping tentang 3
     hubungan makhluk hidup: mutualisme, komensalisma, dan parasitisma
     dengan  kliping yang baik.



     Catatan :
     Untuk Behavior (perilaku yang diinginkan) harus menggunakan kata-kata
     operasional, yaitu kata-kata yang bisa diukur. Kata-kata operasional
     tersebut, misalnya:
     menyebutkan, menjelaskan, menunjukkan, memberi contoh, menghitung,
     menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan, membagi, mengidentifikasi,
     merumuskan, membandingkan, membedakan, mengklasifikasikan,
     menghubungkan, menjodohkan, membuat, membangun, menuliskan,
     membaca, mendemonstrasikan, meragakan, dan sebagainya.



     Rekomendasi:
     1. Kami berharap para KS dan guru-guru terus meningkatkan kemampuan
         menyusun RPP yang sesuai dengan Standar Proses dan indikator yang
         telah dikembangkan.
     2. Untuk memudahkan menyusun RPP guru-guru hendaknya memanfaatkan
        Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

1 komentar:

  1. menurut hemt saya,.. guru seharusnya dapat memahami keadaan, tentang bagaimana cara mengimplementasikan tujuan pembelajaran dengan situasi dan kondisi yang ada di lingkukangan sekolah, baik itu sarana prasarana, materi pembelajaran dan mengerti cara atau gaya belajar setiap siswa,,. agar PBM berjalan dengan optimum serta hasil pembelajaran mencapai nilai maksimum.

    BalasHapus

 

Biografi

Melaksanakan tugas sesuai aturan yang berlaku di zaman para pemimpin haus kekuasaan (penuh KKN, sistem premanisme)amat sangat sulit...Diriku termasuk korban prilaku "premanisme" Kadisdik, Ka UPTD Pendidikan yang dibantu oleh "herder-herder". "Ya Allah,Engkau-lah Yang Maha Adil dan Maha Mengadili..Sisa Rasa sakitku yang belum terbalas kuserahkan pada-Mu Yang Maha Pemberi Balasan Yang Seadil-adilnya."