Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sabtu, 16 Februari 2013

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU/KS DI SEKOLAH DASAR

Berdasarkan hasil Identifikasi, Kegiatan Monitoring, dan Evaluasi Kepengawasan pada Tiga Wilayah Sekolah Binaan (Wilayah Bina: KKG Paminggir, dan KKG Margawati Garut Kota, KKG Cikedokan Bayongbong Kabupaten Garut), ditemukan sederetan permasalahan yang kami anggap menghambat upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang berakibat rendahnya kualitas hasil belajar siswa. Permasalahan-permasalahan yang perlu mendapat perhatian/pembinaan sedikitnya kami temukan  sebagai berikut di bawah ini.

Kamis, 07 Februari 2013

MENDESAIN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RPP


MENILIK KEMAMPUAN GURU DALAM MEMFORMULASIKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
                    
Tiga kemampuan yang mutlak harus dikuasai guru dalam mengelola pembelajaran yang berimbas terhadap peningkatan mutu hasil belajar peserta didik. Ketiga kemampuan tersebut, yakni: (1) Kemampuan menyusun desain/ rencana pembelajaran, (2) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran yang aktif dan efektif, (3) Kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar.


Salah satu kemampuan guru dalam menyusun desain pembelajaran yang dianggap sangat penting adalah kemampuan memformulasikan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disusun guru sangat mempengaruhi tingkat kualitas, dan kuantitas hasil belajar yang dicapai peserta didik. Jika tujuan pembelajaran disusun guru secara efektif (sesuai dengan ketentuan penyusunan tujuan) maka hasil belajar peserta didik pun peluang lebih berkualitas semakin terbuka lebar. Tetapi sebaliknya, jika guru dalam menyusun tujuan pembelajaran tidak efektif (tidak sesuai ketentuan) maka hasil belajar yang akan dicapai peserta didikpun tidak akan optimal.

PERANAN PEMIMPIN YANG DIHARAPKAN


Suatu organisasi tentu memiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran(Handoko). Sedangkan menurut Soewarno Handoyo Ningrat Kepemimpinan itu merupakan suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, maka pemimpin organisasi adalah orang/manusia yang tugas dan fungsinya adalah memberi pengaruh (memberi perintah, mengarahkan, memberi bimbingan) kepada orang-orang lain agar bekerja dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, pemimpin sangat menentukan baik buruknya orang-orang yang dipimpinnya melakukan kerja yang sangat berpengaruh juga terhadap baik buruknya kualitas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Di dalam dunia pendidikan tingkat daerah, terdapat sederet pemimpin yang mengelola pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kabid, Kasi, Kepala UPTD, dan Kepala Sekolah. Mereka inilah penentu utama baik buruknya mutu pendidikan di tingkat daerah. Dari tangan-tangan merekalah yang sangat kita harapkan peningkatan kualitas pendidikan ini akan lahir. Para pemimpin pendidikan yang baik akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik pula. Sebaliknya lembaga pendidikan yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang buruk mengakibatkan carut marutnya, dan bobroknya hasil pendidikan.

Oleh para pemimpin pendidikan tersebut merupakan penentu utama peningkatan kualitas pendidikan yang sangat kita harapkan, maka sejatinya para pemimpin yang diangkat untuk menduduki jabatan tersebut harus pemimpin yang baik. Sebagai rujukan pemimpin yang bagaimana yang baik itu? Jawabannya tentu harus mengambil sampel pemimpin yang berhasil sukses dalam melaksanakan kepemimpinannya. Kita ambil saja kepemimpinan Nabi Muhammad S.A.W., Kepemimpinan Khalifaurrosiodin (Abu Bakar Siddiq, Umar Bin Khottob, Ustman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib), Kepemimpinan Nabi Sulaiman, Kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz, dan lain sebagainya yang sangat sangat sukses menjalankan kepemimpinannya.



Para pemimpin pendidikan yang sangat diharapkan adalah pemimpin memberikan contoh disiplin, bukan yang pandai menyuruh disiplin, pemimpin yang pinter, bukan pemimpin yang pandai menyuruh pinter, pemimpin yang jujur, bukan pemimpin yang pandai menyuruh jujur, pemimpin yang taat hukum dan perundang-undangan, bukan pemimpin yang pandai menyuruh taat hukum dan perundang-undangan.

Jika Kadisnya buruk, jangan berharap memiliki Kabid, Kasi, dan Kepala Sekolah yang baik. Jika Kepala Sekolah buruk, jangan berharap memiliki guru-guru dan hasil belajar yang berkualitas. Tetapi sebaliknya jika Kadisnya baik, insya Allah kita masih berpeluang besar memiliki Kabid, Kasi, Kepala Sekolah yang baik. Jika Kepala Sekolahnya baik masih berpeluang besar memiliki guru-guru dan hasil belajar yang berkualitas pula.

Rabu, 06 Februari 2013

PENDIDIK DENGAN BERKARAKTER "SALEH DAN SALEHA"

Kualitas Pendidik di negara manapun tentu saja tidak merata, setidaknya terdapat empat kelompok. yakni : kelompok yang sangat baik, kelompok baik, kelompok cukup baik, dan kelompok kurang baik. Pendidik kelompok sangat baik merupakan pendidik yang telah memenuhi 4 kompetensi secara optimal, yakni kompetensi Pedagogik, kompretensi Sosial, kompetensi Kepribadian, dan kompetensi Profesional dan telah mampu mengimplementasikan semua unsur kompetensi yang tertera dalam Permendiknas Nomor 16/2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Pendidik kategori Baik yaitu pendidik yang telah mencapai 80-89% telah memenuhi seluruh komponen 4 kompetensi yang harus dimiliki. Pendidik kategori Cukup baik, yaitu pendidik yang telah memenuhi 4 kompetensi dengan capaian 70 - 79%. Sedangkan pendidik kategori Kurang baik, yaitu pendidik yang capaian 4 kompetensinya baru mencapai 60-69%.

Jika merujuk kepada perilaku Rasulullah S.A.W., ada 4 (empat) Karakter Unggulan Pendidik yang dapat diterapkan. Keempat karakter mulia pendidik tersebut adalah sebagai berikut di bawah ini.
1. Memiliki raut muka yang senantiasa berseri-seri, "darehdeh" jika sedang bertatap muka
    dengan peserta didik. Artinya pendidik tidak bermuka masam, menyeramkan, kusam ketika
    berhadapan dengan peserta didik.
2. Menggunakan kata-kata yang halus, dan santun dalam pembelajaran maupun di luar
    pembelajaran.
3. Memiliki hati yang bersih (bebas dari penyakit-penyakit hati). Hati yang bersih akan
    menghasilkan tindakan yang baik pula, seperti pikiran, ucapan, dan perilaku.
4. Memiliki sifat dermawan dalam harta, ilmu, dan amal.

Para Pendidik yang memiliki keempat karakter tersebut jika diserta dengan kemampuan ilmu mengajar yang matang dan optimal (pedagogik), serta memiliki ilmu, kemampuan, dan keterampilan yang luas (profesional) insya Allah hasil belajar peserta didiknya akan lebih berkualitas.

 

Biografi

Melaksanakan tugas sesuai aturan yang berlaku di zaman para pemimpin haus kekuasaan (penuh KKN, sistem premanisme)amat sangat sulit...Diriku termasuk korban prilaku "premanisme" Kadisdik, Ka UPTD Pendidikan yang dibantu oleh "herder-herder". "Ya Allah,Engkau-lah Yang Maha Adil dan Maha Mengadili..Sisa Rasa sakitku yang belum terbalas kuserahkan pada-Mu Yang Maha Pemberi Balasan Yang Seadil-adilnya."